Aturan New Normal di Lingkungan Sekolah

Era new normal sebentar lagi akan disambut oleh masyarakat Indonesia sebagai upaya beradaptasi dengan adanya virus corona. Tatanan pola hidup baru ini bertujuan untuk memperbaiki perekonomian dan bidang kesehatan tanpa perlu berdiam diri di rumah. Sehingga masyarakat dimungkinkan untuk beraktivitas dengan normal sembari menerapkan protokol ketat terhadap kesehatan.

Aturan New Normal di Lingkungan Sekolah

Penerapan New Normal di Sekolah

Pemerintah sudah mulai menyiapkan beberapa skenario mengenai penerapan new normal tersebut. Setiap bidang diprediksi akan memiliki panduan protokol kesehatan yang berbeda, dilihat dari bentuk aktivitas maupun faktor lainnya. Sehingga dengan penyusunan skenario yang benar diharapkan masyarakat tetap aman dari virus corona.

Aturan new normal juga dibuat untuk lingkungan sekolah, yang memiliki aktivitas berbeda dengan lingkungan kantor maupun industri. Melalui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yakni Muhadjir Effendy. Disebutkan bahwa penerapan new normal untuk sekolah masih dalam proses pembahasan.

Muhadjir juga menyampaikan bahwa penyusunan protokol kesehatan di sekolah selama new normal ini oleh presiden Joko Widodo diharapkan tidak terburu-buru. Supaya skenario yang dibuat memang mudah dijalankan sekaligus meningkatkan keamanan siapa saja yang berada di lingkungan sekolah tersebut.

Detail aturan new normal di sekolah ini akan difokuskan pada pencegahan infeksi virus corona. Sehingga para siswa bisa tetap belajar dengan tenang dan nyaman meskipun virus corona masih menjadi ancaman. Tentunya resiko terinfeksi akan sangat kecil ketika para siswa, guru, dan siapa saja yang berada di sekolah disiplin dalam mengikuti aturan new normal tersebut.

Sementara itu, diketahui dari berbagai sumber bahwa terdapat sejumlah sekolah di Solo, Jawa Tengah sudah lebih dulu menerapkan aturan new normal. Salah satunya adalah SMP N 4 Solo, dimana pihak sekolah memutuskan untuk menyusun bangku dengan jarak sekitar 1 meter.

Pihak sekolah juga menyampaikan bahwa di dalam satu kelas maksimal akan diisi oleh 25 siswa saja, tidak boleh lebih. Sehingga memberikan jarak yang aman baik antar siswa maupun antara siswa dengan guru yang mengajar materi. Pihaknya juga menambahkan mengenai penerapan protokol kesehatan lainnya.

Seperti kewajiban mencuci tangan bagi para siswa dan guru sebelum masuk kelas dan juga pemeriksaan suhu tubuh secara teratur setiap harinya. Meskipun keputusan ini membuat sekolah perlu menyediakan ruang kelas lebih banyak dan peralatan sanitasi seperti sabun tangan dan air bersih di depan gerbang sekolah dan pintu kelas. Namun semua diterapkan untuk memastikan hak pendidikan bagi anak terpenuhi tanpa membahayakan mereka dari ancaman corona.

Pandemi sempat menghentikan kegiatan belajar di sekolah, yang kemudian memaksa setiap kampus dan sekolah menerapkan sistem pembelajaran online. Saat new normal diterapkan maka proses pembelajaran kembali ke sistem konvensional, dengan penerapan protokol kesehatan yang tentu ketat dan perlu dipatuhi semua pihak.

Mau Bisnis Pulsa Untung Besar? ( Free Konsultasi Via Whatsapp )
Selamat datang di Trent Tronik. Ada yang bisa kami bantu?